Tafsir ayat 'abassa wa tawalla

Assalamua’alaikum wr wb

Semoga kemuliaan Ramadhan, menambah cahaya kesejukan di hari-hari habibana....

Habibana ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai ayat a’basa watawallaa. Anjaa-a hul a’maa. Mohon penjelasan makna dan maksud ayat tersebut, sejelas-jelasnya....
Mohon habibana maklum...Saya yang dhoif masih bingung & belum faham......
Bib saya sedang seneng mengamalkan sunah, mohon diijazahkan kebiasaan Rasullah dan orang-orang soleh, seperti memakai cincin, bersorban, siwak dll.
Terima kasih sebelumnya atas penjelasan habibana....
Wassalamu’alaikum wr wb.

jawaban Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai ayat pada surat Abasa, bahwa Rasul saw menegur Ibn Ummi maktum ra yg buta, perbuatan itu tidak salah, karena Ibn Ummi maktum salah besar telah memutus pembicaraan Nabi saw, dan itu adalah dosa besar bagi Ibn Ummi Maktum ra, karena ucapan ucapan Rasul saw adalah ajaran Allah swt.

namun Ibn Ummi Maktum tak bisa disalahkan, karena ia buta, dan tidak tahu,

Rasul saw sangat besar keinginan beliau saw menerangkan islam pada pembesar pembesar Qureisy, dan muncullah ibn Ummi maktum memotong pembicaraan beliau saw.

Rasul saw cemberut pada Ibn Ummi Maktum ra, namun perbuatan Rasul saw benar dan sama sekali tidak menghina Ibn Ummi Maktum ra, karena Rasul saw tahu bahwa Ibn Ummi Maktum ra ini buta, tak akan tersinggung dengan cemberut beliau saw, karena ia tak melihat.

maka Rasul saw cemberut padanya, tanpa menghinanya atau menegurnya satu hurufpun atas kesalahannya, dan jika ia tidak buta maka Rasul saw tak akan cemberut padanya karena akan menyakiti hatinya.

maka pembesar pembesar Qureisy merasa sombong atas kejadian itu, mereka merasa mereka sangat dihargai oleh Nabi saw, dan ternyata itu membuat mereka semakin sombong,

maka Allah turunkan ayat, dan teguran Allah swt pada Nabi saw adalah diperuntukkan bukan untuk Nabi saw, tapi agar diketahui oleh pembesar pembesar Quraisy bahwa orang buta dimuliakan oleh Allah swt lebih dari mereka, bahwa orang buta yg niat beriman itu diketahui dan dibela oleh Allah swt daripada mereka yg kufur.

banyak ayat Alqur'an yg turun seakan bicara pada Nabi saw, namun bukan pada Nabi saw, seperti pada surat Al Fajr 17-20), bahwa Allah swt berfirman : "Kalian ini tidak mengayomi anak yatim, dan kalian tidak mengajak orang memperhatikan orang miskin, dan kalian memakan dan memperebutkan harta waris dengan keinginan besar, dan kalian mencintai harta dengan cinta yg besar".

tentunya "Kalian" dalam ayat ini bukan untuk sang Nabi saw, namun untuk orang orang fasiq, karena Rasul saw justru dikenal dengan gelar ayah orang yatim, karena sangat menyantuni yatim, dan beliau saw selalu mengajak orang yg membantu fuqara dst..

namun ayat itu turun bukan untuk sang Nabi saw, tapi untuk orang kafir Qureisy yg setelah dimuliakan Nabi saw namun bertambah sombong.

mengamalkan hal yg sunnah tidak diperlukan Ijazah, namun dg Ijazah afdhal, saya Ijazahkan seluruh doa Nabi saw, dzikir dan seluruh sunnah Nabawiyyah kepada anda sebagaimana sanad ijazahnya yg saya terima dari guru mulia kita.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Berikut Linknya :http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=23296&catid=9

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan kritik & saran akan sangat berguna bagi perkembangan blog ini!

 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top