nifas operasi caesar

nifas operasi caesar - 2007/11/23 19:07
assalamu'alaikum WR.WB

Yaa..Ustadzana..Habib Munzdir...Istri Saya baru melahirkan 1.5 bulan yang lalu, sampai sekarang kok belum sholat..Ana mau tanya:
1. Berapa lama batas nifas seorang istri sehabis melahirkan dengan operasi caesar ? ( bukan Normal )?
2.apa perbedaan Darah istihadzoh dengan darah haid ?
3.Tidak puasa Ramadhan karena operasi caesar & menyusui apakah wajib diganti?

Demikian pertanyaan Saya ..Ya..Habib..Semoga Jawaban dari Habib dapat membuka hidayah istri Saya untuk lebih mendalami fiqih & Syariaat Islam....

Wassalamu'alaikum WR.WB.


Re:nifas operasi caesar - 2007/11/24 15:54
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Pengampunan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. Nifas paling sedikit adalah sesaat, dan paling lama adalah 60 hari, dan umumnya adalah 40 hari.

2. darah haidh adalah maksimal 15 hari dari keluarnya haidh, dan selebih itu adalah istihadhah.

3. wajib qadha puasanya jika operasi cesar, dan wajib qadha disertai fidyah jika batal puasa untuk menyusui.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,


Wallahu a'lam

Re:nifas operasi caesar - 2007/11/27 04:21
asSalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ya habib, ana hanya ingin memperjelas saja. Wanita yang melahirkan dengan operasi caesar kan tidak mengeluarkan darah sebagaimana normalnya orang yang melahirkan, dan bayi tidak keluar melalui jalur keluar normal, jadi apakah tetap dihukumi nifas ?

afwan ya habibana kalau ana terlalu lancang
Wassalam

Re:nifas operasi caesar - 2007/11/28 00:53
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
Nifas dihukumi jika keluar darah dari faraj nya, jika tidak maka tidak dihukumi nifas, demikian dalam madzhab syafii,
lepas daripada larangan dokter untuk berjimak tentunya bukan disebabkan faraj yg sedang radang dan membengkak, namun sebab jahitan diperutnya karena vagina tidak berubah antara sebelum dan sesudah melahirkan.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,


Wallahu a'lam
Re:nifas operasi caesar - 2007/11/29 01:09
Assalamu'alikum Wr.WB

Ya..Ustadzinal Kariim...

Sebelumnya Saya ucapkan Syukron atas masukan Sdr.Saqqaf.., permasalahannya sampai sekarang istri saya belum berhenti mengeluarkan darah dari farjinya..(sudah hampir 2 bulan )
ya..habib ..bagaimana hukumnya dan apakah diperbolehkan sholat?
terimakasih..

Wassalamualaikum Wr.Wb..

Re:nifas operasi caesar - 2007/11/29 16:43
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
jika melebihi 60 hari maka istihadhah dan sudah mesti shalat dll, batas maksimal nifas adalah 60 hari, demikian dalam Madzhab Syafii

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,


Wallahu a'lam

Re:nifas operasi caesar - 2007/12/31 01:46
Assalamu'alaikum warohmatullahi Wabarokatuh

Habib yg saya muliakan.. Semoga Allah senantiasa meRahmati habib
melanjuti pertanyaan diatas, ana mau tanya

1. Bagaimana cara mandi Janabat/hadasnya wanita yg di Cesar sedang Perutnya Masih dlm keadaan Di perban? (Nipasnya telah berhenti).


Syukron Habib atas Jawabannya


Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Re:nifas operasi caesar - 2007/12/31 06:03
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Keridhoan dan kelembutan Nya semoga selalu membuka jalan kemudahan pada hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
jika nifasnya telah berhenti maka wajib baginya mandi besar, dan tak perlu membuka bagian yg diferban, namun cukup menyentuhkan jari jari yg basah ke ferban tsb tanpa harus membuatnya basah yg banyak, namun sedikit saja melewatkan jari jari yg basah, lalu ia meneruskan tayammum setelah mandi besarnya itu.

dan ia melakukan shalat, namun ketika ferban dibuka ia meng Qadha shalatnya kembali semampunya.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Linknya!
Selengkapnya...

Thariqat

thareqat dan mohon doa... - 2009/09/09 16:56
assalamulaikum wr wb
Semoga kemuliaan dan keluhuran Allah limpahkan pada Yang Mulia habibana Munzir
Allahumma Sholli ala Muhammad wa alihi wa shohbihi wasallim

1.bib, mohon doanya saja agar sy dan keluarga diberi kemudahan dari segala urusan, soalnya sekarang lagi banyak problem dan agar dapat merasakan indahnya lailatul qadar.....
2.Apakah benar jasad orag yang bertakwa tidak akan hancur/tetap utuh meskipun telah wafat ratusan tahun?
3.Bagaimanakah kariteria mursyid kammil mukammil dalam thareqat?
4.Bib, ada seorang penganut thareqat yang lebih mementingkat berkhidmat pada mursyid dari pada pada ibunya, sehingga ibunya agak diterlantrakan.Bagai mana pendapat habib?
5.Sebenarnya turunnya al-qur'an itu pada malam 27 atau 17 ramadhan?
6.Bib adakah doa agar di mudahkan dalam sakaratul maut?

terimakasih sebelumnya atas doa dan jawaban habibana...

wasaalam



Re:thareqat dan mohon doa... - 2009/09/10 12:20 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, dan Ijabah pada hari hari 10 malam terakhir semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kucintai dan kumuliakan,
1. semoga Allah swt mengabulkan seluruh hajat anda dengan sempurna demi keluhuran 10 malam terakhir ramadhan ini, dan memberikan pada anda kesempurnaan anugerah malam lailatulqadr.

2. jasad para Nabi tidak dimakan bumi, demikian pula syuhada yg ikhlas, demikian pula para shalihin yg diinginkan Allah swt.

3. ia mestilah sudah menjadi wali Allah swt, dan ia adalah seorang Alim Ulama besar dalam ilmu syariah, mengamalkan syariah berupa hal yg fardhu dan memperbanyak hal yg sunnah, banyak dalam perbuatan dan sifatnya yg menyerupai budi pekerti Rasulullah saw, mempunyai sanad guru kepada Rasulullah saw, dan seorang yg shalih dan sangat jauh dari keinginan berbuat dosa, tidak mencaci siapapun, panca indranya bersih dari hal hal yg hina, dan dg itu semua ia adalah wali Allah, dan ia selalu tidak ingin berbuat hal yg ingkar sunnah.

4. kesalahan pada murid hal biasa, namun hendaknya gurunya menegurnya agar bakti pada ibunya.

5. saya tidak menemukan riwayat shahih bahwa Alqur'an turun dimalam 17 atau malam 27, namun yg jelas Alqur'an turun dibulan ramadhan.

6. ada saudaraku, admin II akan membantu anda untuk menampilkannya insya Allah..

Demikian saudaraku yg kucintai dan kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Download doa agar mudah menghadapi sakaratul maut, di sini!
Linknya!

Selengkapnya...

jamak taqdim

Semoga habibana senantiasa diberikan kesehatan oleh ALLAH SWT....
Habibana...entah kenapa, setiap saya online di web ini hati sy terasa sejuk sekali....
Terima kasih bib, sy merasa semakin mantap melangkah dan beribadah dengan thariqat alawiyah, mhn doanya semoga istiqomah dalam mengamalkannya...
1.Bib, misalnya bepergian dr jakart ke bndung jam 11, sehingga sholat dzuhurnya di jamak taqdim dg asyar, dluar perkiraan krna busnya lebih cepat, tiba di bndung 10 menit sbelum asyar/msh ada wktu untk dzuhur. Apakah harus sholat asyar lg ketika msuk wktu asyar?Bagaimana dengan hukum sholat jamak yg telah dilakukan?

2. text disembunyikan atas permintaan penanya*

3.Bib, apakah dengan mengutip di artikel atau forum web ini sy bersanad pada habibana?
Terima kasih...

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
shalat jamak taqdim disyaratkan sudah keluar dari wilayah kita dan belum sampai ditujuan, (kecuali jika kita niat tinggal ditujuan kurang dari 6 hari, yaitu 4 hari selain hari datang dan hari pulang), dan shalat jamak ta'khir pun demikian,

1. jika sudah taqdim dhuhur dan asar diwaktu dhuhur, lalu tiba ditempat sebelum waktu asar maka tidak perlu shalat asar lagi.

2. anda boleh ijazahkan doa dan dzikir yg telah saya Ijazahkan pada anda, asalkan anda yakini orang iru baik baik dan tidak akan mempergunakannya untuk hal yg buruk, karena anda bertanggungjawab di hari kiamat kelak jika ia menggunakannya untuk hal yg buruk.

3. sanad keilmuan mestilah dg Ijazah, saya Ijazahkan kepada anda sanad Alqur'anulkarim dalam tujuh Qira'ah, seluruh sanad hadits riwayat Imamussab'ah, seluruh sanad hadist riwayat Muhadditsin lainnya, seluruh fatwa dan kitab syariah dari empat Madzhab yaitu Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi, dan seluruh cabang ilmu islam, yg semua itu saya terima sanad ijazahnya dari Guru Mulia ALhafidh Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh, yg bersambung sanadnya kepada guru guru dan Imam Imam pada Madzhab Syafii dan lainnya, dan berakhir pada Rasulullah saw.

sanad keilmuan diatas ini tidak saya izinkan untuk diijazahkan pada orang lain karena yg bersangkutan mesti berhubungan langsung kepada saya. atau mengambil ijazah sanad dari guru lain yg sudah punya untaian sanad keguruan pula.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam
Linknya : klik!
Selengkapnya...

Istinja

assalamualaikum wr wb
Semoga habibana senatiasa diberi kesehatan oleh Alah SWT..Amiin
Bib, ada yang ingin saya tanyakan..
1. apakah istinja (maaf : cebok) harus mengunakan air 2 kullah, bagaimana kalau kurang dari 2kullah dan tangan kita masuk ke dalam air tersebut?
2. ketika shlat tarawih imam lupa witirnya langsung 1 rakaat, apakah diulang lagi 2 rakaat, lalu 1 rakaat atau tinggal menambah saja 2 rakaat lagi?
3. bib, masalah mandi junub..habib menerangkan bagian bdan knan depan, kiri depan , belakang kanan dan blakang kiri badan.masing2 3x..bagaimana dengan bagian kepala?apakah dibasuh paling awal 3x?
4. bib, katanya kalu kita banyak dzikir dapat mengundang khadam jin..bagaimana caranya agar terhindar dari itu?
5. apakah ciri-ciri sesorang wali allah yang dapat kita amati?

mohon doanya agar memperoleh rahmat dan ampunan di malam lailatul qadar.....

terima kasih ,bib...salam rindu
wassalam


Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, dan Ijabah pada hari hari 10 malam terakhir semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. boleh kurang dari dua kulak saudaraku, asalkan saat tangan kita menciduk air hanya berniat mengambil/menciduk air, dan air itu tidak terkena najisnya, maka boleh. demikian pula dalam wudhu dan mandi besar, jika air kurang dari dua kulak maka menciduk air dan tangan menyentuh masuk ke air itu tidak apa apa selama tidak niat untuk menyucikan diri dari hadats tapi hanya menciduk air, maka air tetap suci walau kurang dari 2 kulak.

2. hanya menambah 2 rakaat lagi.

3. maaf saya lupa, pertama bagian kepala, lalu baru 3X ke kanan depan dst.. demikian sunnahnya, namun yg wajib adalah air mengenai seluruh tubuh walau mulai dari bagian manapun boleh,

4. amal tergantung niatnya, jika ingin mengundang jin maka bisa Allah swt kabulkan, jika ingin membuat jin menjauh maka semua dzikir yg diniatkan karena Allah swt akan membuat semua jin jahat menjauh, dan malaikat menaungi.

5. yg bisa kita amati adalah ia mengamalkan fardhu dan sangat menjaga yg sunnah, berakhlak baik, dermawan, sopan, mencintai semua orang tanpa memilih hanya orang baik saja yg ia sopan padanya, ia akan sopan pada semua orang, apakah jahat, baik, muslim, non muslim, teman atau musuh, ia tetap sopan, dan banyak sifat sifat mulia Nabi saw terlihat pada budi pekertinya.

namun ada wali Allah swt yg tidak diketahui orang, maka tidak semua wali Allah swt tampak amal ibadahnya, mereka ada yg bermasyarakat, ada yg menyendiri dan menyembunyikan diri, namun yg menyembunyikan diri ini saling dukung dan mendoakan khalayak yg dijauhinya.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam
Linknya : klik!
Selengkapnya...

Tahiyyat

Tahiyyat - 2009/09/08 06:57
Assalaamualaikum Wr. Wb,

Ya Habibana Munzir yg Ana cintai ada pertanyaan sbb:
1.Apa hukumnya menunjuk pada waktu tahiyyat dan apa maknanya? adakah riwayat dari Nabi yg menjelaskan perihal ini?
2. Menanggapi shalat sunnah dengan cepat bagaimanakah penerapannya? apakah setiap bacaan disingkat, misal Ruku membaca Subhanallahi wabihamdih 1X kemudian, sujud juga bacaan hanya 1X atau bagaimana, karena ana jg termasuk orang yg bekerja pada malam hari dan tidak bisa shalat dalam waktu lama.
3. Ana ingin tahu bagaimana cara Rasul SAW tidur, dari mulai berbaring di tempat tidur (apakah beliau bersiwak terlebih dahulu) sampai bacaan atau dzikir yg beliau baca menjelang tidur.

Demikian pertanyaan hamba yg ingin menyempurnakan Ibadah kepada Allah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan keberkahan kepada Habib dan keluarga.

waafwaminkum. wassalaamualaikum.

Re:Tahiyyat - 2009/09/08 16:28
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. Berikhtilaf para Imam Madzhab dalam hal ini :
Menunjukkan jari telunjuk saat tahiyyat merupakan sunnah Rasul saw, demikian diriwayatkan dalam shahih Muslim, lalu dijelaskan bahwa khilaf antara empat Imam Madzhab mengenai caranya sbg br :

Menurut Imam Malik, jari telunjuk digerakkan kekiri dan kekanan.

Menurut Imam Syafii jari telunjuk menunjuk saat ucapan ILLALLAH, dan tidak menggerak2kannya (untuk memperkuat kekhusyuan dan keseriusan sangat mengucap kalimat itu.

Menurut Imam Hanafi mengangkat jari telunjuk saat ucapan LAA ILAAHA, lalu menjatuhkannya sejajar lurus saat ucapan ILLALLAH

Menurut Imam Hanbali bahwa telunjuk menunjuk setiap mengucapkan lafadz Allah. (Syarh Ibanatul Ahkam hal 435/436)

Kedua riwayat, yaitu menggerak2kan jari telunjuk dan tak menggerak2kannya merupakan kabar yg shahih menurut Imam Baihaqi, namun tidak menggerak2kannya merupakan hal yg lebih mantap utk khusyu. (Syarh Imam Al Baijuri Ahkam shalat hal 255).
Menggerakkan jari jari tidak membatalkan shalat, demikian ittifaq 4 madzhab.

2. hal itu adalah batas minimal, namun umumnya tarawih cepat mereka membaca lengkap bacaan sujud namun hanya 1X, yaitu subhana rabbiyal a;la wabihamdih. demikian umumnya, namun sekurang2nya adalah sekadar ucapan subhanallah.

3. Rasul saw selalu berusaha bersiwak dalam mengawali segala kegiatan beliau saw, maka jika akan tidur bersiwak maka hal itu sunnah, karena akan dilanjutkan dzikir,

lalu diantara sunnah tidur adalah mengebutkan tempat yg akan ditiduri dengan tangan, hal itu sunnah, dan Rasul saw bersabda barangkali ada binatang buas atau lainnya yg berbahaya (mungkin duri, jarum atau benda yg penting dan berbahaya jika tertindih spt hp kacamata dll).

beliau membaca dzikir sebelum tidur, dan banyak riwayatnya, ada riwayat beliau saw membaca ayat kursiy, ada riwayat membaca al ikhlas 3x lalu alfalaq dan annas dan menghembuskannya ke kedua telapak tangan lalu mengusapkannya ke sekujur tubuh beliau saw semampunya, ada riwayat lain beliau saw mengajarkan membaca subhanallah 33X., alhamdulillah 33x dan Allahu akbar 34X sebelum tidur, siapa yg membacanya maka saat bangun tubuhnya akan diberi kesegaran oleh Allah, dan ini mujarab dan saya selalu melakukannya.

disunnahkan tidur menghadap kekanan, dg posisi wajah menghadap ke kiblat,

disunnahkan tidur dg menaruh telapak tangan kanan untuk ditindih wajah bagian kanan (berbantalkan telapak tangan kanan dan boleh dg bantal namun telapak tangan kanan diatas bantal untuk membantali wajah).

disunnahkan tidur mematikan lampu.

disunnahkan tidur menutup aurat.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam
linknya klik!
Selengkapnya...

Berthoriqah

Bertariqah - 2009/08/21 18:12
Habib munzir yang Mulia, apakah bertariqah itu sebuah keharusan, jika itu harus apakah Tariqah yang baik dapat saya ikuti, kalau di daerah saya dekat sekali dengan Prov Kalimantan Selatan banyak berkembang Tariqah samaniyah

Re:Bertariqah - 2009/08/23 07:29 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
Thariqah adalah suatu metode untuk mencapai kedekatan dan kekhusyuan pada Allah swt.

Tidak wajib seseorang mengikuti duatu Thariqah, syariah yg wajib baginya untuk dipelajari dan dijalankan semampunya, lalu ia mendekatkan diri kepads Allah tanpa harus ber Thariqah, namun dg Thariqah maka mendekatkan diri pada Allah lebih mudah.

Thariqah banyak, ada yg sesat ada yg sejalan dg syariah,

Thariqah yg saya amalkan dan guru saya jalankan dan terbanyak dipakai para ulama di dunia adalah Thariqah Alawiyyah, karena Thariqah ini memadukan syariah dan haqiqah, sebagaimaa kebangkitan Rasul saw beliau mengajarkan syariah dan haqiqah, diantara ajaran Thariqah alawiyyah adalah Ratib haddad, ratib alattas, wirdullatif, yg kesemuanya hanyalah kumpulan dzikir dari hadits Nabi saw,

berbeda dengan sebagian thariqah lainnya yg lebih mementingkan haqiqah daripada syariah.

Thariqah Sammaniyah merupakan Thariqah yg diakui oleh para ulama ahlussunnah waljamaah, dan thariqah tersebut tidak bertentangan dg syariah, dan sayapun pernah berkali kali hadir haul Syeikh Samman di Kalsel.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

klik linknya!
Selengkapnya...

Lapisan Hijab Qolbu

lapisan hijab qalbu - 2009/09/07 09:25
assalamu`alaikum ya habib
semoga allah selalu merahmati kita dengan maghfirahnya

saya tanya tentang qalbu :
1. ada berapakah lapisan atau tingkatan hijab qalbu ? namanya?malaikatnya?lalu bagaimana cara menyingkirkannya
2. bagaimana agar qalbu kita selalu bersinar secara baqa ?
3. bagaimana cara membuka dinding jalalullah dan malaikatnya siapa?

terima kasih sebelumnya habib
besar harapan saya untuk lebih menjadi insan kamil mukammil

Re:lapisan hijab qalbu - 2009/09/07 18:44
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. hijab qalb yg pertama adalah Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah saw, jika seseorang sudah mengakuinya maka hijab qalbunya terbuka, dan ia terus menembus hijab demi hijab, dan tanpa ada hitungan akhirnya, ada yg menembus satu hijab butuh bertahun tahun, ada yg menembus jutaan hijab dalam setiap nafasnya, kembali pada kesucian niatnya dan kekuatan Ruh Guru pembimbingnya.

2. Mintalah kepada yg memilikinya, karena tiada yg bisa mencapainya kecuali yg diberi oleh sang Pemilik, berjuta tahun ia berusaha ia tetap dalam kegelapan jika tak dikehendaki sang pemiliknya, yaitu Allah swt. maka cara termudah adalah memintanya langsung dari Sang Pemiliknya, dalam sekejap ia bisa mencapainya.

3. Hijab Jalalullah bukan dijaga oleh malaikat, tapi dibuka oleh Muhammad Rasulullah saw, mereka yg mengandalkan malaikat maka batil dan tak akan sampai kepada derajat apapun, kecuali dg tuntunan Sayyidina Muhammad saw.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a'lam

Linknya klik!

Selengkapnya...

Malikat di Tubuh

malikat di tubuh - 2009/09/07 09:29
assalamu`aliakum ya habib
semoga habib selalu dalam naungan ilmu yang berkah
tentang malaikat :
1. apakah ada malaikat diselurh tubuh kita ?
2. lalu siapa saja ? di tangan wajah darah dll
3. bagaimana cara menggunakannya?

tentang perbedaan :
bagaimana membedakan khadam malaikat dan khadam jin ?
bagaimana merasakannya kedatangan malaikat dan jin ?

maaf habib sebelumnya atas pertanyaannya

wassalamu`alikum wr,wb

Re:malikat di tubuh - 2009/09/07 19:02
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. Rakib dan atid ada di kiri dan kanan kita, selain itu maka Allah swt memberikan kepada hamba hamba Nya jumlah malaikat yg dikehendaki Nya, semakin ia dekat pada Allah swt maka semakin ia dipenuhi dan dikerubuti para malaikat.

2. jumlahnya tidak terbatas dg angka, karena bisa berubah bertambah dan berkurang tergantung istiqamah kita pada Allah swt, sebagaimana firman Nya swt : Sungguh mereka yg berkata tuhan kami adalah Allah, lalu mereka beristiqomah, maka diturunkan untuk mereka terus menerus berkesinambungan para malaikat, jangan kalian takut dan sedih, dan sungguh kabar gembira bagi kalian adalah sorga yg kalian telah dijanjikan mendapatkannya (QS Fusshilat 30)

3. Jin terbuat dari api, maka hati akan bergetar takut dan gelisah dg kehadirannya kecuali jiwa yg sudah bercahaya maka jin itu yg risau, takut dan gelisah akan kehadiran kita.

Malaikat adalah terbuat dari cahaya, maka hati akan tenang dg kehadirannya, dan jika jiwa kita yg galau dan gelap maka malaikat itu yg akan galau dan risau dan meninggalkan kita.

malaikat datang dg perintah Allah swt, dan tak akan taat kecuali jika diperintah oleh Allah swt dan bukan diperintah oleh kita, kecuali jika Allah swt sudah memerintahkannya untuk taat pada perintah seorang hamba Nya yg shalih

Jin taat dg perintah manusia walau bukan para shalihin

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

klik linknya!
Selengkapnya...

Perihal cara mencuci pakaian

Perihal cara mencuci pakaian - 2006/02/09 20:33
Assalamualaikum wr. wb
Ada yang ingin saya tanyakan :
1.Saya mau tanya perihal cara mencuci pakaian, karena pernah saya baca kalo kita
sholat, badan, tempat dan pakaian harus bersih dari najis, lalu saya pernah
diajarkan oleh paman saya yang kebetulan Ustad, katanya mencuci pakaian agar suci
adalah dengan mengucurkan dengan air yang mengalir(dikran air atau disiram dengan
gayung) baju tersebut setelah dibilas terlebih dahulu?benar apa tidak?selama ini
saya melakukan perkataan paman saya tersebut?Tapi ada hal yg mengganjal, karena
cara mencuci seperti itu jarang yang melakukannya membuat saya ragu jika saya
harus solat dengan menggunakan mukena orang lain?saya juga suka ragu kalo numpang
solat ditempat orang lain yang tidak ada kran airnya tapi langsung ambil dibak
(menggunakan gayung) khawatir kalo air yang digunakan ada najisnya?tolong Ustad
jawab karena saya sangat tidak beribadah dalam keraguan?karena hal itu saya selalu
selisih paham dengan suami?Yang saya lakukan jika saya solat ditempat orang
lain,pas pulang saya langsung ganti baju, karena khawatir takut ada najisnya?

2. Jika ada bekas air kencing ditempat tidur kita, badan kita basah oleh keringat
trus terkena bekas air kencing tersebut apa hitungannya kita terkena najis tsb?


Re:Perihal cara mencuci pakaian - 2006/02/14 16:54
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Semoga Matahari Kasih sayang Nya selalu menerangi kehidupan anda dengan Kebahagiaan,

1. Saya belum menemukan sebab pencucian yg seperti itu, sebab pencucian seperti itu hanya bila yakin pada pakaian itu terdapat najis, maka tak akan suci bila hanya dibenamkan diember, karena akan menyebabkan seluruh air diember itu mutanajis (mengandung najis), kecuali bila kita membenamkan pakaian yg terkena najis itu di bak yg airnya melebihi dua kulak (dua kulak = satu hasta Panjang X Lebar X Tinggi, = kira kira 50cm3), maka tak akan mempengaruhi status air, yaitu tetap suci,

namun bila anda tidak yakin akan adanya najis, maka tak perlu ragu atau was was, karena hukum najis itu sah hanya bila yakin dengan melihat wujudnya, baunya atau rasa, bila tak ada tiga hal ini, maka statusnya tetap suci.

Contohnya bila kita masuk ke toilet dan kita melihat banyak lalat yg beterbangan, dan disuatu pojok ada najis berupa darah atau air seni misalnya, ada beberapa lalat hinggap pd Najis itu, dan beberapa lainnya hinggap dilantai yg basah dg air suci, lalu seekor lalat hinggap ditangan anda dan terasa basah, apakah tangan anda najis?,
Tidak, tangan anda tetap suci, sampai anda yakin dengan bau najis itu ditangan anda atau warnanya atau rasanya (darah misalnya).

Bukankah saya merasa tangan itu basah?,
Ya, namun anda tetap suci selama belum membuktikan dengan sifat Najis yg jelas terlihat ujudnya, atau baunya atau rasanya.
Maka janganlah ragu dengan memakai mukena orng misalnya, karena hukum najis itu hanya terjadi bila kita melihat adanya warna najis, atau merasakan baunya atau rasanya.

2. selama bekas air seni itu masih berbau, atau masih ada warnanya, atau masih ada rasanya, maka tubuh kita saat itu mutanajis, wudhu tidak batal namun harus membasuh anggota tubuh yg terkena najis tersebut, terkecuali bila telah berkali kali dicuci dengan zat pencuci yg sangat kuat namun baunya masih tetap ada, maka kain/selimut/ itu hukumnya telah suci.
Dan juga bila bekas air seni bayi lelaki yg masih menyusu dengan ibunya, maka hukumnya suci.

Wallahu a'lam

Re:Perihal cara mencuci pakaian - 2008/02/20 05:27
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
semoga habib dan keluarga selalu sehat wal afiat dalam keridaan allah

mengenai hal mencuci pakaian ,saya ingin bertanya

bagaimana hukumnya mencuci dengan mesin cuci yang terkadang warna najisnya sulit dihilangkan, tetapi rasa dan baunya sudah hilang?
dan bagaimana cara mencuci yang benar sesuai syariah jika air yang digunakan kurang dari dua kullah?

demikian ya habib, atas penjelasannya jaza kumullah khoiron katsiro
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Re:Perihal cara mencuci pakaian - 2008/02/24 10:01
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,

Saudaraku yg kumuliakan,
najis yg sulit dihilangkan setelah dibasuh, maka dimaafkan, demikian dalam syariah, dan cara mencuci yg benar adalah boleh saja dg mesin cuci, namun sebaiknya selepas selesai diputar, maka dibilas lagi dg air, maka hukumnya suci, demikian jika air kulang dari 2 kulak.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam
Klik!
Selengkapnya...

Mandi Junub

tentang mandi besar -
2007/06/18 01:35
assalaamu 'alaikum.
habib munzir yang dimuliakan Allah SWT.
ane mo tanya nih...
mandi hadas besar,air yang digunakan apakah harus khusus sama seperti halnya wudhu...????
klo menggunakan air yang ada di bak mandi,apa mandinya sah????
terima kasih atas jawabannya....
jazakallah..
wassalam

Re:tentang mandi besar - 2007/06/18 05:05
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
mandi junub maupun wudhu sah dari air yg di Bak atau ember, atau gayung. tak ada larangan syariahnya.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a'lam

Re:tentang mandi besar - 2007/06/19 00:04
assalaamu alaikum.
maksud ane bgm dengan hukum airnya...apa klo mandi besar itu sah apabila air yang digunakan sifatnya musta'mal????
atas penjelasannya ane ucapin jazakallah....
wassalam.

Re:tentang mandi besar - 2007/06/19 05:29
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
air musta'mal tentunya tidak sah dipakai wudhu dan mandi, namun ketika kita menciduknya dg gayung dan tangan kita masuk kedalam air bak (yg kurang dari dua kulak) maka air tetap suci karena air itu disentuh bukan untuk mensucikan tapi untuk menciduknya

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a'lam

Re:tentang mandi besar - 2007/06/20 03:32
Assalamualaikum wrwb.

Bib, setelah kita mandi besar (junub) apakah sudah cukup bagi kita untuk tidak berwudhu lagi apabila ingin melakukan sholat fardhu/sunnah?
Ada sebagian orang yg bilang, bukankah mandi besar juga menghilangkan hadast yg kecil juga.

Mohon bantuan penjelasan Habib atas hal di atas.
Atas perhatian dan penjelasannya al-faqir trima kasih.

Wassalam

Re:tentang mandi besar - 2007/06/20 03:58
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
mandi junub sudah mencakup suci besar, dan tak perlu lagi berwudhu, namun sunnah berwudhu sebelum mandi junub.

namun bila anda mandi junub itu sudah suci, namun bukan mandi biasa lho saudaraku, mandi biasa tak bisa mengangkat kewajiban wudhu, yg mengangkat kewajiban wudhu adalah mandi junub.

namun satu hal..., setelah selesai anda membasuh seluruh anggota tubuh, hati hati jangan menyentuh qubul atau dubur, hal itu mewajibkan anda untuk berwudhu, kecuali bila saat kita menyentuhnya adalah masih dalam mandi junub,

sebagian dari muslimin lupa akan hal ini, ia mandi junub terlebih dahulu, lalu baru pakai sabun, lalu kembali menyentuh alat kelaminnya setelah mandi junub, padahal mandi yg membasuh sabun itu sudah bukan lagi mandi junub, maka ia mesti berwudhu sesudahnya.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a'lam

Re:tentang mandi besar - 2007/06/21 23:03
Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Habib, saya ingin meminta penjelasan tata cara mandi hadas besar yg syah.
terima kasih. Habib.

Wassalam. Semoga 4JJI memberikan rahmat dan perlindungan kpd kita semua. Amin.

Re:tentang mandi besar - 2007/06/23 00:20
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat Nya swt dan Kebahagiaan semoga tiada henti hentinya mengiringi hari hari anda,

Saudariku yg kumuliakan,
Untuk mandi besar (mandi junub) syarat sah nya dua saja, yaitu niat, dan menyeluruhkan air keseluruh tubuh, yaitu menyingkirkan segala penghalang pada kulit yg dapat menghalangi sampainya air hingga air menyeluruh ke seluruh tubuh.

Inilah syarat sah mandi wajib, bila ia melakukannya maka telah selesailah dan sah mandi wajibnya,

namun hal hal sunnahnya sangatlah banyak, diantara berwudhu sebelumnya, memijit mijit bagian bagian dari lipatan lipatan tubuh dg air, memulai menyiramkan air dari bagian tubuh yg kanan depan, lalu bagian kiri depan, lalu kanan belakang, lalu kiri belakang, lalu meniga kalikan setiap basuhan itu, dan masih banyak lagi daripada sunnah sunnahnya,

Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a’lam

Re:tentang mandi besar - 2007/06/26 01:04
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
mandi junub sudah mencakup suci besar, dan tak perlu lagi berwudhu, namun sunnah berwudhu sebelum mandi junub.

namun bila anda mandi junub itu sudah suci, namun bukan mandi biasa lho saudaraku, mandi biasa tak bisa mengangkat kewajiban wudhu, yg mengangkat kewajiban wudhu adalah mandi junub.

namun satu hal..., setelah selesai anda membasuh seluruh anggota tubuh, hati hati jangan menyentuh qubul atau dubur, hal itu mewajibkan anda untuk berwudhu, kecuali bila saat kita menyentuhnya adalah masih dalam mandi junub,

sebagian dari muslimin lupa akan hal ini, ia mandi junub terlebih dahulu, lalu baru pakai sabun, lalu kembali menyentuh alat kelaminnya setelah mandi junub, padahal mandi yg membasuh sabun itu sudah bukan lagi mandi junub, maka ia mesti berwudhu sesudahnya.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a'lam

assalamualaikum wr.wb,

bib, kalo kita lagi handukan trs ngeringin pake handuk bagian yg gak bole disentuh tsb (tdk kontak langsung), gimana tuh bib?

wassaalamualikum wr.wb,

Re:tentang mandi besar - 2007/06/27 03:46
ngga batal say, kecuali kalau sentuhan langsung dg kulit telapak tangan,

kalau sentuhan dg punggung tangan ngga batal juga, yg membatalkan adalah menyentuh qubul atau dubur dg telapak tangan tanpa penghalang.

Re:tentang mandi besar - 2008/08/10 17:25 munzir tulis:
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
mandi junub sudah mencakup suci besar, dan tak perlu lagi berwudhu, namun sunnah berwudhu sebelum mandi junub.

namun bila anda mandi junub itu sudah suci, namun bukan mandi biasa lho saudaraku, mandi biasa tak bisa mengangkat kewajiban wudhu, yg mengangkat kewajiban wudhu adalah mandi junub.

namun satu hal..., setelah selesai anda membasuh seluruh anggota tubuh, hati hati jangan menyentuh qubul atau dubur, hal itu mewajibkan anda untuk berwudhu, kecuali bila saat kita menyentuhnya adalah masih dalam mandi junub,

sebagian dari muslimin lupa akan hal ini, ia mandi junub terlebih dahulu, lalu baru pakai sabun, lalu kembali menyentuh alat kelaminnya setelah mandi junub, padahal mandi yg membasuh sabun itu sudah bukan lagi mandi junub, maka ia mesti berwudhu sesudahnya.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a'lam

Bib Ane mohon penjelasan lebih rinci mengenai kata-kata ini :
sebagian dari muslimin lupa akan hal ini, ia mandi junub terlebih dahulu, lalu baru pakai sabun, lalu kembali menyentuh alat kelaminnya setelah mandi junub, padahal mandi yg membasuh sabun itu sudah bukan lagi mandi junub
Jadi apa kita tidak boleh mandi junub menggunakan sabun ?
karena selama ini ana mandi junubnya niat, membasuh seluruh badan memakai sabun. bagaimana bib?
terima kasih atas penjelasannya...
alfakir

Re:tentang mandi besar - 2008/08/10 19:37
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
satun hal, air sabun tidak sah untuk mandi junub, namun tentu umumnya kita menyiramkan air dulu ketubuh, baru menyabuninya, maka siraman pertama itulah mandi junub kita, sebaiknya seluruhkan air itu ketubuh agar junub selesai, lalu baru bersabun, lalu membasuhnya lagi, namun secara umum mandi kita sudah sah untuk mandi junub.

permasalahan diatas adalah orang yg tidak mau berwudhu lagi setelah mandi junub, karena mandi junub itu sudah mencakup wudhu, tidak perlu wudhu lagi,

namun sebaiknya wudhu lagi, karena disaat mandi junub selesai, lalu memakai sabun, maka tangan menyentuh lagi Qubul atau dubur, maka sudah batal wudhunya, maka tak bisa kita selesai mandi langsung sholat tanpa wudhu, dengan alasan mandi junub sudah mencakup wudhu.

jika ingin tak wudhu lagi, maka ia mandi junub mendahulukan membasuh qubul dan duburnya dg niat mandi junub, baru mengguyur sekujur tubuhnya, tanpa menyentuh lagi qubul dan dubur, maka selesai mandi ia sudah suci dari hadats, dan ia tak perlu wudhu lagi untuk shalat,

atau ia memakai cara sunnah, dengan tidak menyentuh qubul dan dubur kecuali dg tangan kiri, maka ia mengguyur tubuh bagian depan 3X, maka tangan kirinya membasuh qubul dan dubur, lalu membasuh tubuh bagian depan kanan 3X tanpa menyentuh lagi qubul dan dubur, lalu mengguyur tubuh bag kiri 3X tanpa menyentuh Q dan D, lalu mengguyur tubuh bagian kanan belakang 3X dan kiri belakang 3X tanpa menyentuh Q dan D.

maka ia sudah suci,

demikian maksud penjelasan saya diatas,

lalu jika mau bersabun, hati hati menyentuh Q dan D dengan tangannya, jika ia menyentuhnya maka mandi junub tetap sah, namun harus wudhu lagi.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam
Klik disini!

Selengkapnya...

Pemakaian Cincin Sunah Rasulullah

pemakaian cincin - 2008/10/28 17:48
assalammualaikum warahmatulullah wabarkatuh

salam ta'zim untuk mu wahai guru tercinta habib munzir al musawa,
sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan duduk bersama dalam tabligh akbar di tempat kami ( masjid al muqorrobin cipinang bali tanggal 25 okt 2008 ),
kami panitia

habib yang saya cintai, saya hendak bertanya PRIHAL MEMAKAI CINCIN DI JARI KELILINGKING, APAKAH ADA PERINTAHNYA DAN HUKUMNYA ATAU RASULULLAH SAW MENCONTOHKANNYA, Krrn say banyak melihat para habib dan anggota majelis rasulullah memakai cinicn di jari kelilingking, DAN SAYA MHOM DI IJAZASAHKAN OLEH HABIB MUNZIR untuk mengikuti pemakaian cicin di jari kelilingking tsb.

terim kasih guru ku, semoga kesehatan dan kekuatan selalu di sisi guru sehingga da'wah selalu berjalan dan berkembang.

wassalam

Re:pemakaian cincin - 2008/11/01 15:44
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,

saudaraku yg kumuliakan,
menggunakan cincin adalah sunnah Rasul saw, berpuluh puluh hadits shahih dalam shahih Bukhari, Muslim, Tirmidzi dll menjelaskan hal itu, sebagaimana diriwayatkan bahwa Cincin Rasul saw itu terbuat dari perak, dan Rasul saw memakai cincin di tangan kanannya, dalam riwayat Imam Tirmidzi juga dijelaskan bahwa Cincin itu kemudian dipakai oleh Abubakar Asshiddiq ra, lalu kemudian dipakai Umar ra, lalu ketangan Usman bin Affan ra, lalu terjatuh ke sumur Aris (Assyama?il Imam Tirmidziy hadits no.95)

Pula riwayat lain bahwa Rasul saw memakai cincin terbuat dari perak di jari kelingking beliau saw (Shahih Muslim hadits no.2095),
Rasul saw memakai cincin di kelingkingnya (Shahih Bukhari hadits no.5536)
Rasul saw melarang menggunakan cincin di jari tengah dan telunjuk (Shahih Muslim hadits no.2078),

berkata Anas ra : ?bahwasanya cincin Rasul saw ditanganku, lalu setelahku dipakai oleh Abubakar, dan setelah dari tangan Abubakar ra pada tangan Umar, lalu pada tangan Usman, dan terjatuh di sumur Aris, hingga tiga hari kami mencarinya dan kami tak menemukannya? (Shahih Bukhari hadits no.5540).

menggunakan cincin tak perlu ijazah, karena ia adalah sunnah Rasul saw, namun dengan ijazah afdhal, maka saya Ijazahkan pada anda,

semoga Allah swt menyatukan kita bersama untuk selalu dalam cahaya sunnah Nabi Nya,

salam takdhim rindu tuk anda dan jamaah.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam

Re:pemakaian cincin -
2008/11/10 17:34
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Guruku Hb.Munzir yang dimuliakan Allah swt, semoga dlm keadaan sehat wal afiat saat ini,

Menyusul saudara Ilmi, saya mohon Habib menijazahkan juga kepada saya.

Jika tidak merepotkan Habib, saya mau bertanya "apa rahasia/hikmahnya memakai cincin perak pada jari kelingking dan Rasul saw melarang memakai cincin di jari tengah atau telunjuk?"

Demikian, atas perhatian baik Habib, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum,

Re:pemakaian cincin -
2008/11/10 18:13
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya Ijazahkan pada anda, semoga Allah melimpahkan kemuliaan sunnah Rasul saw pada anda.

mengenai hikmahnya, adalah bahwa Yahudi dan nasrani dimasa itu memakai cincin fi telunjuk dan ibu jari, maka Rasul saw memakainya di jari manis atau di kelingking beliau saw.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Link Klik di sini!

Selengkapnya...

istilah kultus

istilah kultus - 2008/08/06 18:22
assalamu'alaikum....
salam kedamaian untuk kita semua semoga senantiasa Allah SWT mencurahkan kedamaian, kesehatan dan kesejahteraan serta bimbingan hidayah-Nya pada kita semua...

Habib Munzir yang saya hormati,
ada yang bergelayut dibenak saya tatkala saya membaca atau mendengar akan kata "kultus". terlebih dalam berdiskusi dengan para wahaby/salafy. kata itu senantiasa muncul.
jangan terjebak kultus individu... dll...

mohon pencerahannya habib tentang hal tersebut.

wassalamu'alaikum.


Re:istilah kultus - 2008/08/07 13:24
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
kultus adalah menuhankan, tentunya itu adalah untuk Isa as yg dituhankan oleh Nasrani, dan Uzair yg dituhankan Yahudi, atau yg disembah sebagai tuhan selain Allah,

namun mereka menjatuhkan istilah itu pada aswaja karena memuliakan Rasul saw, tentunya bukan pada tempatnya,

berikut nukilan jawaban saya, namun cukup tajam dan keras, maaf ini bukan ditujukan pada anda, tapi pada pertanyaan mereka yg sangat tajam terhadap kita :

sifat penentangan dan penuduhan dan kebencian atas orang orang yg mengagungkan ulama, adalah sifat warisan Iblis, sebagaimana Iblis adalah ahlussujud, beribu tahun ia tak menyekutukan Allah swt, namun Iblis tak mau memuliakan orang yg dimuliakan Allah, padahal jika Iblis disuruh sujud pada Allah maka ia pasti taat pada Allah swt, namun Iblis tak mau memuliakan orang yg mulia, ia tak mau sujud pada makhluk, ia tak merasa sama dengan Adam as bahkan lebih mulia, ia tak mau memandang bahwa Adam as ini walau dicipta dari tanah namun ia dimuliakan Allah swt,

dan Adam as dimuliakan Allah dengan ilmu yg melebihi Iblis dan para malaikat, sebagaimana firman Nya swt : Dan Allah mengajari Adam akan nama nama (nama nama ciptaan Nya swt) kesemuanya, lalu Allah menunjukkan itu semua kepada para malaikat dan berkata : Kabarkan pada Ku nama nama ini semua?, mereka (malaikat) menjawab : Maha suci engkau, kami tak memiliki ilmu kecuali yg Kau ajarkan, sungguh Engkau Maha Mengetahui dan Maha Menghakimi, maka Allah swt berkata pada Adam (as) : Wahai Adam, kabarkan pada mereka (para malaikat) tentang nama nama itu…dst (QS Al Baqarah 30-33).

Demikianlah sifat Iblis, dan sifat ini terwariskan dan tertitiskan pada wahabi, mereka menentang memuliakan Rasul saw dan ulama, padahal para sahabat sangat mengagungkan Rasul saw, mereka berebutan air bekas wudhu Rasulullah saw dan mengusapkannya kewajah dan tangannya (Shahih Bukhari), mereka juga berebutan Rambut Rasulullah saw (Shahih Bukhari) dan banyak lagi tentang pengagungan para sahabat pada Nabi saw (mengenai belasan riwayat shahih akan ini silahkan rujuk artikel kami yg berjudul : TABARRUK yg dapat dilihat di kolom artikel di web ini).

Iblis tak diam, ia terus mencari orang orang yg akan dititisi sifat sifatnya sebagaimana ketika datang seseorang dari Najd yg tidak sopan pada nabi saw dan ketika Nabi saw membagi bagi kepada sebagian dari mereka maka orang itu berkata : "bertakwalah pada Allah wahai Muhammad!", (maksudnya adalah : kau harus adil dalam pembagian ini!), maka Rasul saw menjawab dg marah : "siapa yg taat pada Allah kalau aku bermaksiat pada Allah..?!", lalu orang itu hampir dibunuh, lalu Rasul saw melarangnya, dan Rasul saw berkata : "akan keluar dari keturunan orang ini orang orang yg membaca Alqur'an dan tidak melebihi tenggorokannya, mereka semakin jauh dari agama bagaikan panah menjauh dari busurnya, mereka memusuhi orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, bila kujumpai mereka maka akan kuperangi mereka sebagaimana diperanginya kaum 'Aad". (Shahih Bukhari)

Inilah yg diwanti wanti oleh Rasul saw, sifat iblis yg tak menghormati para nabi, muncul pada orang Najdi itu, yg kemudian Rasul saw berkata dari keturunan orang itu akan muncul wahabi ini, mereka memerangi orang muslim, dan mereka tak memerangi orang yg menyembah berhala,

Orang wahabi terus memerangi orang muslim, yg sholat, puasa, zakat, haji dll, mereka dianggap musyrik hanya karena memajang foto orang shalih, padahal mereka sama sekali tak menyembahnya, atau berziarah kubur yg itu jelas jelas sunnah, namun dikatakan Musyrik,

Sepanjang adanya foto orang shalih di ummat ini yg memajangnya adakah yg menganggapnya tuhan?, lalu ada apa dengan penuduhan musyrik ini?,

Ummat ummat terdahulu menyembah patung, lalu muslimin sujud pula pada ka'bah, bukankah kabah itu batu?, kenapa sujud padanya?,

Lalu mengapa malaikat diperintah sujud pada makhluk?, dalam peristiwa ini menurut versi pemikiran wahabi, maka yg tauhidnya suci hanyalah Iblis, karena hanya Iblis yg tak mau sujud pada makhluk, dan para malaikat itu semuanya musyrik, karena sujud pada makhluk.

Rasul saw bersabda : "Aku tak takut kemusyrikan menimpa kalian, yg kutakutkan adalah keluasan dunia yg menimpa kalian (sebagaimana Saudi Arabia dan Negara wahabi lainnya) (Shahih Bukhari).

Jelaslah sudah bahwa Rasul saw telah menjawab seluruh fitnah mereka, bahwa Rasul saw tak merisaukan syirik akan menimpa ummatnya, hanya Iblis saja yg tak rela muslimin memuliakan ulama, Iblis ingin muslimin ini sama sama dengannya, tak memuliakan siapapun selain Allah swt,
namun justru tempat mereka adalah kekal di neraka.

Mengenai membangun diatas kuburnya tempat ibadah Berkata Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar : “Berkata Imam Al Baidhawiy : ketika orang yahudi dan nasrani bersujud pada kubur para nabi mereka dan berkiblat dan menghadap pada kubur mereka dan menyembahnya dan mereka membuat patung patungnya, maka Rasul saw melaknat mereka, dan melarang muslimin berbuat itu, tapi kalau menjadikan masjid di dekat kuburan orang shalih dengan niat bertabarruk dengan kedekatan pada mereka tanpa penyembahan dg merubah kiblat kepadanya maka tidak termasuk pada ucapan yg dimaksud hadits itu”(Fathul Bari Al Masyhur Juz 1 hal 525)

Lalu mengapa para Imam membiarkan Qubbah Rasulullah saw yg semegah itu?, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, Imam Bukhari, Imam Ahmad bin Hanbal, dan ratusan para Huffadh dan Muhaddits lainnya membiarkan kuburan kuburan dan kubah kubah menonjol, apakah mereka tak mengerti ilmu?

Tentunya jawabannya bahwa yg dilarang adalah jika untuk penyembahan maka hancurkanlah, jika untuk tabarruk maka hal itu boleh boleh saja.

Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)

Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052).

mereka tak mau memuliakan Rasul saw, duianggapnya Rasul saw sama saja dg mereka, bisa salah, mesti ditegur, dan tak beradab pada Rasul saw, padahal Allah swt telah berfirman : "wahai orang orang yg beriman, jangan kalian mengeraskan suara dihadapan Nabi saw sebagaimana kalian saling mengeraskan suara satu sama lain, akan jatuh (terhapus) pahala kalian tanpa kalian sadari"(Qs Alhujurat 2).

jangankan menyalahkan, bahkan mengeraskan suarapun sampai sedemikian kerasnya ancaman Allah swt.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam
Link : Klik!
Selengkapnya...

CARA SHALAT NABI

CARA SHALAT NABI -
2008/02/27 08:56
Assalamu'alakum bib.. Bib shalat yang sebenar-benarnya seperti apa sih bib
Ana jadi takut gak seperti yang dicontohkan baginda Nabi
Seperti halnya : telunjuk pada saat tasyahud, sujud yang benar, sikap kedua tangan pada saat berdiri dari dua sujud, dan banyak mungkin yang ada gak tahu bib.
Bib semoga habib tidak berkeberatan menjelaskan secara rinci dari awal niat shalat sikap badan kita, ruku sujud apa saja yang harus dilakukan, membaca apa saja bib mohon penjelasan yang rinci, apalagi cara shalatnya Nabi, bib tolong ya bib, syukron ya bib.
Assalamualaikum. wr. wb

Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa menjawab :

Re:CARA SHALAT NABI - 2008/02/27 18:19
Alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Saudaraku yang kumuliakan, dibawah ini tata cara Shalat yang diajarkan Rasul saw, sudah pernah dibahas sebelumnya di forum, semoga dapat menjawab dari semua pertanyaan anda :

Hadits 1
Sebagaimana yang diambil dari hadits Rasul saw yang diriwayatkan oleh Aby Hurairoh ra sengguhnya Rasullulah saw berkata : “ Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat maka berwudhulah dengan sempurna, kemudian menghadap kiblat, kemudian engkau bertakbir kemudian bacalah yang termudah bagimu dari AlQur’an, kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal), kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut, kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu kemudian engkau sujud kedua kalinya hingga bertuma’ninah dalam sujut, kemudian lakukanlah seperti yang tadi diseluruh shalatmu” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
dalam Riwayat Muslim Rasullulah saw berkata : “Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu”

Hadits 2
Riwayat An Ibn Umar ra Rasulullah saw berkata : “ketika duduk untuk berTasyahud menaruh tangan kiri diatas lutut sebelah kiri dan tangan kanannya diatas lutut sebelah kanan, dan memajukan jari telunjuk, dalam Riwayat Muslim (mengumpulkan semua jarinya dan menunjuk dengan jari yang setelah jari jempol).

Hadits 3
Riwayat An Aby Mashud ra shabat Basyir bin Syaid “Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu, kemudian Rasul saw terdiam lalu Rasulullah saw menjawab “ katakanlah, Allahumma Shali’alla Muhammadin wa’alla ali Muhammad kama shalaita ala Ibrahimma…” sampai dengan akhir shalawat Ibrahimiyah. (HR. Muslim). (Ditambahkan oleh Ibn khuzaimah bagaimana kami bershalawat atasmu jika kami dalam shalat).

Hadits 4
Sabda Rasulullah saw “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR.Imam Bukhari dan Muslim) dan dari Wail bin Hujr ra “aku shalat bersama Rasul saw dan beliau salam awal sebelah kanan (Assalamu’alaikum warohmatullahhi wabarokatu) dan salam akhir sebelah kiri (Assalamu’alaikum warohmatullahhi wabarokatu)”.( HR. Abu daut dengan sanad sahih )

Rukun shalat ada 17
1. Niat,
sebagaimana hadits 1 diatas “Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat,,,” dan Hadits Rasul saw “sesungguhnya amal itu dengan niat”
2. Menghadap kiblat dan berdiri dalam shalat Fardhu,
dari susunan hadist 1 diatas bahwa hendaknya menghadap kiblat sebelum bertakbir (syarah dari Imam alwi abbas al Maliki kitab Ibanatul ahkam)
3. Bertakbir,
yaitu membuka shalat dalam takbirratul ikhram (pendapat terbanyak dari Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki bahwa takbiratul ikhram wajib dengan lafdz ‘Allahhu Akbar’)
4. Membaca Alfatihah,
para ulama sepakat Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki wajibnya membaca Alfatihah disetiap rakaatnya. sebagaimana Hadits Rasulullah saw : “ Tidak sempurna shalat seseorang bila tidak membaca biummil Qur’an (Al Fatihah)” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Rukuk,
diriwayatkan oleh sahabat Rasulullah saw Ubbayd assaa’idi ra berkata : “bahwasannya melihat Rasulullah saw jika bertakbir kedua tangannya sejajar dengan bahunya, jika berukuk kedua tangannnya memegang kedua lututnya, sampai dengan akhir…..” ( HR. Imam Bukhari dan Muslim)
6. Tuma’ninah dalam berrukuk,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk…”
7. I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “… kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal)…”
8. Tuma’ninah dalam I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “…Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu…”
9. Sujud pertama dan Sujud kedua,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut…” dan Hadits Rasulullah saw : “aku diperintah untuk bersujud dengan 7 anggota tubuh (atas dahi, kedua tangan, kedua lutut dan jari-jari kaki)” ( HR. Mutafaqul’alayh). Sabda Rasul saw : “Bahwa engkau sujud maka taruhlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu” (HR. Muslim)
10. Tuma’ninah dalam sujud pertama dan tuma’ninah dalam sujud kedua, sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujud hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujud…”
11. Duduk diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) …”
12. Tuma'ninah diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu…”
13. Tasyahud akhir,
Riwayat Muslim dari Ibn Abbas berkata Rasul saw mengajari kami tasyahud “Attahiyatul mubaarakatus shalawatutthoybatulillah…” sampai dengan akhir.
14. Duduk diTasyahud akhir,
sebagaimana hadits 2 diatas “ ketika duduk untuk berTasyahud…”
15. Bershalawat kepada Rasul saw,
sebagaimana hadits 3 diatas “ Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu…”. Imam Syafi’I berpendapat bahwa beshalawat atas Rasul saw dan keluarganya dalam shalat adalah Wajib bagi kita, sebagaimana hadits 3 diatas.
16. Salam,
sebagaimana hadits 4 diatas “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Sebagaimana hadits 4 maka para Imam beritifak bahwa salam awal wajib bagi seorang imam atau ma’mum atau sendiri dan salam kedua sunah, dan paling sedikitnya salam (Assalamu’alaikum) dikarnakan penduduk madinah melakukannya. (Kitab Ibbanatul Ahkam: Imam Alwi bin Abbas al maliki)
17. Tertib,
Sebagaimana urutan rukun – rukun hadits diatas.
Link Klik di sini!

Selengkapnya...

Kurang 2 kulah

Kurang 2 kulah - 2008/10/23 19:03
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Habib yang saya idola-kan, setiap sy pulang ke Kulonprogo,dusun keceme, samigaluh,DIY,(rumah mertua), disana wilayahnya pegunungan, di sana airnya sulit, bila musim kemarau mata air sedikit sekali, warga disana harus "ngangsu" (=mengambil air dengan dirigen lalu mebawanya ke rumah mereka), nah disana walaupun air sulit tapi msh ada air sedikit yg cukup buat wudhu dan mandi junub, tapi air tsb kan terkadang ditempatkn di satu kolam yg krg dari 2 kulah, & mengambilnyapun pakai gayung kdg tersentuh tangan (mustaqmal), pertanyaannya, dengan kondisi spt ini apakah sah untuk wudhu dan mandi junub, atau lbh baik tayamum, krn yg saya pahami selama ada air walaupun sebanyak aqua gelas, msh lbh baik berwudhu dng air tsb, bagaimana bib?

Terima kasih atas jawabannya.
Wa'alaikum salam Wr.Wb.

Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa menjawab :
Re:Kurang 2 kulah - 2008/10/24 04:40
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,

saudaraku yg kumuliakan,
menciduk air dari bejana/bak yg kurang dari dua kulak untuk tujuan wudhu atau junub tidak membuat air itu musta'mal, jika terpercik air musta'mal pada air sedikit itupun ia tidak menjadi musta'mal, kecuali jika banyak, atau menenggelamkan tangannya misalnya kedalamnya dg niat bersuci, maka air itupun musta'mal.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam
Links :Klik disini!
Selengkapnya...

Sebutir Pertanyaan pada Habibana Munzir al-Musawa

Numpang tanya ya habiban...... - 2009/08/19 09:34

Assalamu alaikum wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Pemberi, Pengasih dan Penyayang, solawat dan salam tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW . Yang saya muliakan Habib Munzir Almusawa, semoga Habibana sekeluarga diberikan kesehatan. Amiin,
Habibana ada beberapa pertanyaan yang ingin saya sampaikan :
1. Ketika membasuh anggota wudlu manakah yang lebih afdhol, membasuh 3 kali bergantian anggota yang kanan 1x lalu kiri 1x sampai 3x atau 3 kali yang kanan dulu kemudian yang kiri 3x?
2. Saya sering menemukan ketika sholat berjamaah ada beberapa makmum masbuk kemudian setelah imam salam, membuat jamaah baru (ada yang jadi imam baru atau tidak meneruskan sendiri-sendiri sholatnya). Bagaimana hukumnya, apakah ada di madzhab syafi’i?
3. Mohon penjelasan, katanya kekhus’uan dalam sholat itu tergantung kadar kekuatan tauhid atau ma’rifatnya pada ALLAH SWT.?
4. Apakah dalil man’arofa nafsahu faqod ‘arofa robbah itu merupakan hadits atau atsar. Kalau hadits riwayat siapa?ada teman saya menanyakan , tapi saya kurang tahu. Dan mohon penjelasan maknanya.
5. Saya pernah mendengar ada salah satu aliran tarekat, ketika selesi bay’at kemudian murid tersebut tidur dan mengenakan kain kafan layaknya orang meninggal. Apakah diperbolehkan menurut syari’at?
6. Apakah yang dimaksud dengan ilmu futuh, saya sering dengar dalam doa ada futuhal’arifiin?

7. Di daerah saya ada seorang kiyai sepuh, diakhir hayatnya kelakuan beliau seperti orang gila. Kata orang seh sedang mencapai puncaknya iman dan rindu pada Allah. Apakah ketika orang betul-betul rindu dan mahabbah pada Allah bisa mengalami keadaan seperti itu?
8. Saya pengamal ratib haddad, ratib aththos dan wirdul latiif kapan waktu yang terbaik untuk membacanya?
9. Habibana..mohon ijazah sholawat dan subhanallahi wa bihamdihi.untuk ibunda dan adik-adik saya...

10. * text disembunyikan atas permintaan penanya *

Mohon maaf juga apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Terima kasih atas kesediaan waktu habibana....

Wassalamualaikum wr wb.

Re:Numpang tanya ya habiban...... - 2009/08/19 18:20
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. yg benar adalah membasuh yg kanan dulu 3X baru yg kiri 3X, wajibnya sekali, kedua ketiga adalah sunnah, namun jika ia membasuh tangan kanan sekali lalu membasuh tangan kiri, maka tidak sah ia membasuh kekanan lagi.

2. hal itu boleh, namun dalam madzhab syafii yg terbaik adalah meneruskan shalatnya masing masing setelah imam yg pertama.

3. khuysu adalah amalan hati dan ruh, maka semakin kuat imannya dan tauhidnya maka akan makin mudah ia mencapai khusyu.

4. sebagian ulama hadits mengatakannya Maudhu' dan Hujjatul Islam Al Imam Nawawi mengatakannya bahwa hadits ini tidak kuat pembenarannya sebagai hadits, namun ada sebagian ulama mengakuinya sebagai hadits, namun sebagian mengatakan ia adalah ucapan Yahya bin Muadz Arraziy dan bukan hadits.

namun kita tak berani mendustakannya karena Imam Nawawi mengatakannya tidak kuat pembenarannya, dan beliau tak mengatakannya hadits palsu.

5. syariat tidak mengajarkannya, namun jika dimaksudkan untuk menambah kekhusyuannya dan kesadarannya akan kematian maka hal itu boleh saja, namun sebaiknya tidak dijadikan syarat wajib

6. Futuh artinya keterbukaan makrifah baru, awal futuh adalah syahadat dan kesilamanan dan keimanan kita pada Allah, Futuh ada awalnya dan tak ada akhirnya, terus menembus tabir tabir keluhuran dan semakin tinggi derajatnya.

7. sebagaimana orang yg tergila gila pada kekasihnya bisa terjadi padanya hal itu, maka lebih lebih pada Allah swt, namun umumnya orang yg mempunyai Guru pembimbing dalam ilmu tasawufnya

8. boleh kapan saja dibacanya, namun waktu terbaik menurut tuntunan hadits haditsnya adalah pagi atau sore, karena ratib adalah kumpulan hadits pilihan yg dikumpulkan oleh shohiburratib untuk diamalkan, dan masing masing poinnya adalah hadits Nabi saw yg mempunyai kelebihan masing masing, diantaranya anda dapat mendownload Wirdullatif di kiri tampilan web ini, saya telah syarahkan hadits haditsnya, dan bacaan ratib banyak yg mnirip bacaaannya dg wirdullatif Imam Haddad, dan saya belum sempat mensyarahkan hadits hadits ratib

9. saya Ijazahkan pada anda dan adik anda, semoga membawa keluhuran, kemuliaan dan keberkahan.

10. hal itu adalah perjumpaan ruh anda dengan beliau, dan jenazah itu adalah jenazah seorang shalih dari wali Allah swt yg wafat.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=23057&catid=8

Wallahu a'lam
Selengkapnya...

Ijab Qabul Nikah

ijab qabul nikah - 2009/08/26 10:28

ass. wr wb.
Bib, yang saya muliakan...mohon diijazahkan ijab qobul nikah dengan bahasa arab dan sekaligus teks arabnya. sy ingin ketika nikah nanti ijab qabulnya dengan bahasa arab dan mendapat berkah.amin
terimakasih...
syukran katsir.

Re:ijab kabul nikah - 2009/08/26 13:50
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya Ijazahkan pada anda.

mengenai tex arabic, latin dan terjemahnya akan ditampilkan untuk anda dibawah jawaban saya ini oleh Admin II insya Allah.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam


Re:ijab kabul nikah - 2009/08/27 10:25
SHIGHAH TALQIN NIKAH


Pihak Wali


B I S M I L L A H,
بِسْمِ الله

A L H A M D U L I L L A H,
اَلْحَمْدُله

W A S S H A L A A T U,
وَالصَّلاَةُ

W A S S A L A A M U,
وَالسَّلاَمُ

‘A L A A S A Y Y I D I N A,
عَلىَ سَيِّدِنَا

R A S U L I L L A H,
رَسُوْلِ اللهِ

M U H A M M A D B I N A B D I L L A H,
مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِالله

S H A L L A L L A H U ‘ A L A I H I W A S A L L A M,
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

YAA ANDI SALEH BIN H.SUPRIADI
يا( فلان بن فلان )

U Z A W W I J U K A,
أُزَوِّجُكَ

‘A L A A M A A
عَلَى مَا

A M A R A L L A H U B I H I,
أَمَرَ اللهُ بِهِ

M I N I M S A A K I N
مِنْ إِمْسَاكٍ

B I M A’R U F,
بِمَعْرُوْفٍ

A W T A S R I I H I N
أَوْ تَسْرِيْحٍ

B I I H S A N,
بِإِحْسَان

A N K A H T U K A,
أَنْكَحْتُكَ

W A Z A W W A J T U K A :
وَزَوَّجْتُكَ

• B I N T I
WINDA VANNY FAURINA BINTI ASMAWI
بِنْتِيْ ( فلانة بنت فلان)

A L A A D Z I N A H L I I,
اَلآذِنَةْ لِيْ

L I T A Z W I I J A H A M I N K A,
لِتَزْوِيْجِهَا مِنْكَ

B I M A H R
بِمَهْرٍ



HULIY ALMAKHLUT BIDZAHAB KHAMSATA JRAM DZAHAB
BIMIZAN RASMIYYAH BALAD INDONESIA , TSUMMA
JUMLAH FULUUS WA
ALAT SHALAT
(Sebutkan maharnya)



Lelaki yang Melamar


Q A B I L T U,
قَبِلْتُ
N I K A A H A H A,
نِكَاحَهَا
W A T A Z W I I J A H A
وَتَزْوِيْجَهَا
B I M A H R,
بِمَهْرٍ
A L M A D Z K U R,
مَذْكُوْرٍ


Pihak Wali


WAHAI ANDI SALEH BIN H.SUPRIADI
S A Y A N I K A H K A N K A M U,
D A N S A Y A K A W I N K A N K A M U,
D E N G A N P U T R I K A N D U N G S A Y A,
WINDA VANNY FAURINA BINTI ASMAWI
D E N G A N M AH A R ,
PERHIASAN EMAS 5 GRAM DENGAN TIMBANGAN RESMI
NEGARA INDONESIA KEMUDIAN SEJUMLAH UANG DAN
PERLENGKAPAN ALAT SHALAT

Lelaki yang Melamar


S A Y A T E R I M A
P E R N I K A H A N N Y A,
D A N P E R K A W I N A N N Y A,
D E N G A N M A H A R
Y A N G T E L A H D I S E B U T K A N



Pihak Wali

WAHAI ANDI SALEH BIN H.SUPRIADI
S A Y A N I K A H K A N K A M U
D A N S A Y A K A W I N K A N K A M U,
D E N G A N P U T R I K A N D U N G S A Y A,
Y A N G N A M A N Y A T E L A H S A Y A S E B U T K A N,
D E N G A N M AH A R
Y A N G T E L A H S A Y A S E B U T K A N.

Lelaki yang Melamar


S A Y A T E R I M A P E R N I K A H A N N Y A,
D A N P E R K A W I N A N N Y A,
D E N G A N M A H A R
Y A N G T E L A H D I S E B U T K A N

Linknya : http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=23334&catid=8
Selengkapnya...

Mohon Doa dan Ijazah ya habibana

Mohon Doa dan Ijazah ya habibana
- 2009/08/16 18:08
Assalamu alaikum wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Pemberi, Pengasih dan Penyayang, solawat dan salam tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW . Yang saya muliakan Habib Munzir Almusawa, semoga Habibana sekeluarga diberikan kesehatan. Amiin,

Saya seorang pendidik di Sekolah Dasar, saya mohon doa agar murid-murid saya memiliki akhlakul karimah dan cerdas, sehingga menjadi generasi penerus yang dapat menghadapi tantangan zaman dan terhindar dari segala fitnah dunia dan akhirat....

Habibana, saya juga mengajar membaca Al-Qur ‘an di rumah, tapi saya belum punya hak mengijazahkan. Apakah saya boleh meminta ijazah menyambung sanad untuk mengajarkan membaca Al-Qur’an dari habibana sehingga murid saya sanadnya sampai pada Baginda Rasulullah SAW.

* Saya juga mohon ijazah thariqah alawiyah dengan ijazah sempurna.
* Mohon ijazah kumpulan dzikir dan doa dalam madad Nabawi yang telah disusun oleh Guru Mulia Al-Hafidz Al-Musnid Habib Umar bin Hafidz.
*Mohon ijazah semua yang ada di web Majelis Rasulullah.

Mohon doa agar saya sekeluarga dan sahabat-sahabat saya, tetap dalam lindungan Allah dan dijauhkan dari segala kemudharatan, kesesatan, kebodohan, kesusahan serta fitnah dunia dan akhirat....

Mohon doanya habibana, agar saya dianugrahkan kerturunan yang sholeh..

Mohon doanya, agar di bulan suci Ramadhan tahun ini diberi kekuatan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan mendapatkan rahmat-Nya...

Akhirnya, mohon maaf habibana..... bila Al-Faqir ini terlalu banyak permohonan.
Mohon maaf juga apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Terima kasih atas kesediaan waktu habibana....

Wassalamualiakum wr wb.

Re:Mohon Doa dan Ijazah ya habibana........ - 2009/08/17 05:26 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
semoga Allah menjadikan anda mercusuar hidayah bagi murid murid anda dalam meniti keluhuran

mrngajarkan Alqur'an tidak perlu dg ijazah, namun jika dg ijazah maka afdhal,
saya Ijazahkan kepada anda sanad Alqur'anulkarim dalam tujuh Qira'ah, seluruh sanad hadits riwayat Imamussab'ah, seluruh sanad hadist riwayat Muhadditsin lainnya, seluruh fatwa dan kitab syariah dari empat Madzhab yaitu Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi, dan seluruh cabang ilmu islam, yg semua itu saya terima sanad ijazahnya dari Guru Mulia ALhafidh Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh, yg bersambung sanadnya kepada guru guru dan Imam Imam pada Madzhab Syafii dan lainnya, dan berakhir pada Rasulullah saw.

saya Ijazahkan pada anda Thariqah alawiyyah, Madad nabawi, dan semua dzikir dan doa yg telah saya iajzahkan di web ini pada anda, semoga terlimpahi keluhuran dan kemuliaan pada hari hari anda dunia dan akhirat.

tangan penuh dosa ini berharap keridhoan Nya swt dengan membantu bermunajat kepada Mu wahai Rabb pemilik jiwaku dan jiwa Muhammad saw, agar Engkau kabulkan harapan saudaraku ini, hingga ia bahagia dan gembira dengan segenap pengabulan atas hajatnya, dan ia memuji syukur kepada Mu Rabbiy, salahkah bila aku berharap hamba Mu bersyukur dan memuji Mu Rabb..

maka kabulkanlah munajat hamba Mu ini, jadikan ia bersyukur dan menyaksikan kedermawanan Mu Rabbiy.., Demi Sayyidina Muhammad Nabiy pembawa Rahmat .., amiin.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam
Re:Mohon Doa dan Ijazah ya habibana........
- 2009/08/17 06:12

Assalamuailakum wr wb
Alhamdulillah...Saya terima ijazah dari habibana....terima kasih. salam rindu dari ananda....

walaikumsalam wr wb

Re:Mohon Doa dan Ijazah ya habibana........
- 2009/08/17 18:13
Hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22997&catid=7
Selengkapnya...

Ijazah Ratib Al-Hadad dan Wirid Al-Latif

Mohon Ijazah Ratib Al-Hadad dan Wirid Al-Latif -
2009/08/12 03:42
Assalamu'alaikum wr. wb.
Habib Munzir yang saya muliakan, semoga maulana Habib dan keluarga senantiasa diberi kesehatan oleh ALLAH SWT. saya hamba Allah yang sedang belajar berdzikir.Saya mohon kepada Maulana habib untuk diijazahkan ratib Al-Hadad dan Wirid Al-Latif , serta mohon doa agar saya dapat mengamalkannya dengan istiqomah dan memperoleh berkah.Terima kasih.
wassalamua'alaikum wr. wb.

Re:Mohon Ijazah Ratib Al-Hadad dan Wirid Al-Latif - 2009/08/13 10:20
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya Ijazahkan pada anda Wirdullatif Imam Haddad dan Ratib Al Haddad, sebagaimana ijazah yg saya terimah dari guru mulia kita yg sanadnya berkesinabmungan hingga shohiburratib Imam Haddad, semoga menjadi pembuka keluhuran dan keberkahan dan cahaya istiqamah terbit pada hari hari anda amiin.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Re:Mohon Ijazah Ratib Al-Hadad dan Wirid Al-Latif - 2009/08/19 09:56
Assalamu alaikum wr. Wb

saya terima ijazah dari maulana habib...terima kasih, semoga saya istiqomah dalam mengamalkannya..amin.....bib, bolehkah setiap saat saya membaca sholawat nabi? dan sholawat apa yang paling cocok untuk saya? terima kasih

wassalam

Re:Mohon Ijazah Ratib Al-Hadad dan Wirid Al-Latif - 2009/08/19 11:24 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
shalawat yg ter shahih riwayatnya adalah shalawat Ibrahimiyah, yaitu yg dibaca di sat tahiyyat akhir,

namun semua shalawat mulia,

tapi saya mengamalkan shalawat yg diajarkan Rasul saw pada saya dalam mimpi yaitu Allahumma shalli ala Muhammad wa alaa alihi wa shahbihi wasallam.

Imam Syadzili pernah bermimpi dicium bibirnya oleh Rasul saw, seraya bersabda : aku tidak mencium bibir seseorang kecuali ia membaca shalawat padaku 1000X siang dan 1000X malam.

saya membaca shalawat yg diajarkan pada Rasul saw kepada saya, dan anda boleh membacanya berapa saja, 10X, 100X, atau berapa saja, saya membacanya 5.000 X setiap harinya

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22929&catid=7
Selengkapnya...

Mimpi Rasulullah SAW

Yaa Habibana.... - 2009/08/25 07:57
Assalamua’alaikum wr wb
Alhamdulillah, semoga kemuliaan Ramadhan, menambah kemuliaan habibana di sisi Allah SWT.

1. Habibana ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai mimpi saya beberapa tahun yang lalu. Saya pernah bermimpi berada di sebuah majelis yang saat itu sering saya kunjungi, majelis yang dipimpin seorang habib sepuh sekarang beliau telah wafat, semoga Allah merahmati beliau. Saya biasa melihat beliau di atas mimbar ketika ngaji. Akan tetapi, dalam mimpi saya, wajah dan tubuh beliau diselimuti oleh cahaya putih. Sehingga saya tidak jelas melihatnya, bahkan saya tidak dapat melihat wajah beliau karena diselimuti oleh cahaya. Tiba-tiba ada yang mengatakan bahwa itu adalah Rasulullah SAW.
Apakah benar bib, dalam mimpi itu adalah Rasulullah SAW., sayang sekali saya tidak dapat melihat wajah beliau dengan jelas?.
Apakah makna dari mimpi itu?
Mungkinkah hamba yang penuh dosa ini mimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW?.
Doakan saya bib, agar dapat melihat wajah Rasulullah SAW dalam mimpi, saya sangat merindukan beliau...
2. Bib saya juga pernah bermimpi mengumandangkan adzan di mesjid, apakah artinya?
3. Saya termasuk orang yang merugi karena tidak dapat langsung mengambil ilmu dari lisan habibana....doakan saya agar suatu saat dapat berjumpa denga habibana....

Terima kasih sebelumnya atas penjelasan habibana....dari pecinta Rasulullah SAW dan dzuriyyah beliau, terutama Habibana Munzir Al-Musawa....
Wassalamu’alaikum wr wb.


Re:Yaa Habibana.... - 2009/08/25 09:24
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. betul mimpi itu adalah perjumpaan dg Rasul saw, mengenai makna, saya kurang berani menafsirkan mimpi Rasul saw, namun Insya Allah Allah akan menambahkan lagi perjumpaan ruh anda dg ruh beliau saw.

2. isyarat dari Allah swt agar anda sering mengajak teman pada keluhuran

3. kita semua mempunyai kekurangan, yaitu tak jumpa dg Rasul saw, namun kita semua yg tak jumpa langsung dg Rasul saw punya keberuntungan, yaitu dirindukan oleh Rasul saw sebagaimana sabda Beliau saw : Aku rindu saudaraku, mereka yg hidup setelah aku wafat namun mereka beriman pada ajaranku, dan sangat rindu ingin melihatku (Shahih Muslim).

kita berdekatan dg ruhani kita, semoga selalu dalam kedekatan dg para shalihin dan Rasul saw dunia dan akhirat

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=23226&catid=7
Selengkapnya...

Permohonan Ijazah Sanad Ilmu

Permohonan Ijazah - 2009/08/12 06:38
assalamu'alaikum wr. wb.

habib munzir yang saya hormati dan saya muliakan.semoga maulana Habib dan keluarga senantiasa diberi kesehatan oleh ALLAH SWT.

Mohon apabila permohonan saya disampaikan langsung ke e-mail maulana habib, karena quota pertanyaan di web Majelis Rasulullah sangat terbatas.

saya sering membuka web Majelis Rasulullah, banyak ilmu yang saya dapatkan dari website tersebut, saya mohon ijin untuk mengamalkannya. saya juga minta ijazah sempurna dari wiridan, doa, al qur'an dan hadist.Segaligus, saya yang dho'if dan faqir sekeluarga, mohon doa agar tetap istiqomah di jalan Allah.

Mohon maaf apabila permohonan saya terlalu banyak, mohon maklum karena saya sedang belajar beribadah yang benar. dan agar menghilangkan keraguan dalam hati, khawatir ibadah saya tidak diterima karena sanadnya tidak bersambung sampai baginda Rasulullah SAW.

Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih.

wassalamu'alaikum wr. wb.

Re:Permohonan Ijazah - 2009/08/13 10:11
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya ijazahkan seluruh dzikir salafusshalih, semua doa Rijaalussanad dan semua doa dan dzikir dari seluruh para wali dan shalihin, munajat dan dzikir para Ahlusshiddiqiyyatul Kubra, kepada anda, Ijazah sempurna yg saya terima dari Guru Mulia kita AL Hafidh Al Musnid Alhabib Umar bin hafidh yg sanadnya muttashil pada segenap para ulama, muhaddits, para wali dan shalihin. Ijazah ini mencakup seluruh surat dalam Alqur’an, wirid, dzikir, amalan sunnah, dan doa Nabi Muhammad saw dan doa para Nabi dan Doa seluruh Ummat Muhammad saw, dan seluruh Hamba Allah yg shalih. semoga anda selalu dalam kemuliaan Dzikir dan Cahya Munajat mereka. Amiin

saya Ijazahkan kepada anda sanad Alqur'anulkarim dalam tujuh Qira'ah, seluruh sanad hadits riwayat Imamussab'ah, seluruh sanad hadist riwayat Muhadditsin lainnya, seluruh fatwa dan kitab syariah dari empat Madzhab yaitu Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi, dan seluruh cabang ilmu islam, yg semua itu saya terima sanad ijazahnya dari Guru Mulia ALhafidh Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh, yg bersambung sanadnya kepada guru guru dan Imam Imam pada Madzhab Syafii dan lainnya, dan berakhir pada Rasulullah saw.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Re:Permohonan Ijazah - 2009/08/15 07:31
Assalamuaiaikum wr wb
Saya terima ijazah sempurna dari habibana, syukran katsiran...Mohon doanya agar saya beserta keluarga diberi hidayah dan tetap istiqomah....
Dan dapat mengamalkan sunah Rasulullah SAW lahir batin...Terima kasih ya ...habibana..
wassalamualaikum wr wb

Re:Permohonan Ijazah - 2009/08/16 04:41
Hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22935&catid=9
Selengkapnya...

Ijazah Maulid

mohon ijazah maulid - 2009/08/23 13:23
Assalamua’alaikum wr wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Pemberi, Pengasih dan Penyayang, solawat dan salam tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW . Yang saya muliakan Habib Munzir Almusawa, semoga Habibana sekeluarga diberikan kesehatan. Amiin.....
Habibana mohon ijazah maulid Adh-Dhiya ulami dan simtutdurar Al-Habsyi
Terima kasih atas kesediaan waktu habibana....

Wassalamualaikum wr wb.

Jawaban Habibana Munzir

Re:mohon ijazah maulid - 2009/08/24 13:37
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya Ijazahkan pada anda maulid Dhiya'ullami, semoga Allah melimpahkan keluhuran cahaya cinta Nya swt dan Rasul Nya pada anda

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=23174&catid=9
Selengkapnya...

Tafsir ayat 'abassa wa tawalla

Assalamua’alaikum wr wb

Semoga kemuliaan Ramadhan, menambah cahaya kesejukan di hari-hari habibana....

Habibana ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai ayat a’basa watawallaa. Anjaa-a hul a’maa. Mohon penjelasan makna dan maksud ayat tersebut, sejelas-jelasnya....
Mohon habibana maklum...Saya yang dhoif masih bingung & belum faham......
Bib saya sedang seneng mengamalkan sunah, mohon diijazahkan kebiasaan Rasullah dan orang-orang soleh, seperti memakai cincin, bersorban, siwak dll.
Terima kasih sebelumnya atas penjelasan habibana....
Wassalamu’alaikum wr wb.

jawaban Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur'an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai ayat pada surat Abasa, bahwa Rasul saw menegur Ibn Ummi maktum ra yg buta, perbuatan itu tidak salah, karena Ibn Ummi maktum salah besar telah memutus pembicaraan Nabi saw, dan itu adalah dosa besar bagi Ibn Ummi Maktum ra, karena ucapan ucapan Rasul saw adalah ajaran Allah swt.

namun Ibn Ummi Maktum tak bisa disalahkan, karena ia buta, dan tidak tahu,

Rasul saw sangat besar keinginan beliau saw menerangkan islam pada pembesar pembesar Qureisy, dan muncullah ibn Ummi maktum memotong pembicaraan beliau saw.

Rasul saw cemberut pada Ibn Ummi Maktum ra, namun perbuatan Rasul saw benar dan sama sekali tidak menghina Ibn Ummi Maktum ra, karena Rasul saw tahu bahwa Ibn Ummi Maktum ra ini buta, tak akan tersinggung dengan cemberut beliau saw, karena ia tak melihat.

maka Rasul saw cemberut padanya, tanpa menghinanya atau menegurnya satu hurufpun atas kesalahannya, dan jika ia tidak buta maka Rasul saw tak akan cemberut padanya karena akan menyakiti hatinya.

maka pembesar pembesar Qureisy merasa sombong atas kejadian itu, mereka merasa mereka sangat dihargai oleh Nabi saw, dan ternyata itu membuat mereka semakin sombong,

maka Allah turunkan ayat, dan teguran Allah swt pada Nabi saw adalah diperuntukkan bukan untuk Nabi saw, tapi agar diketahui oleh pembesar pembesar Quraisy bahwa orang buta dimuliakan oleh Allah swt lebih dari mereka, bahwa orang buta yg niat beriman itu diketahui dan dibela oleh Allah swt daripada mereka yg kufur.

banyak ayat Alqur'an yg turun seakan bicara pada Nabi saw, namun bukan pada Nabi saw, seperti pada surat Al Fajr 17-20), bahwa Allah swt berfirman : "Kalian ini tidak mengayomi anak yatim, dan kalian tidak mengajak orang memperhatikan orang miskin, dan kalian memakan dan memperebutkan harta waris dengan keinginan besar, dan kalian mencintai harta dengan cinta yg besar".

tentunya "Kalian" dalam ayat ini bukan untuk sang Nabi saw, namun untuk orang orang fasiq, karena Rasul saw justru dikenal dengan gelar ayah orang yatim, karena sangat menyantuni yatim, dan beliau saw selalu mengajak orang yg membantu fuqara dst..

namun ayat itu turun bukan untuk sang Nabi saw, tapi untuk orang kafir Qureisy yg setelah dimuliakan Nabi saw namun bertambah sombong.

mengamalkan hal yg sunnah tidak diperlukan Ijazah, namun dg Ijazah afdhal, saya Ijazahkan seluruh doa Nabi saw, dzikir dan seluruh sunnah Nabawiyyah kepada anda sebagaimana sanad ijazahnya yg saya terima dari guru mulia kita.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Berikut Linknya :http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=23296&catid=9

Selengkapnya...

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

Maulana Habib dilahirkan di Pekalongan pada hari Senin, pagi tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Bertepatan tanggal 10 November, tahun 1947 M. Dilahirkan dari seorang syarifah, yang memiliki nama dan nasab: sayidah al Karimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin bin Sayid Salim bin Sayid al Imam Shalih bin Sayid Muhsin bin Sayid Hasan bin Sasyid Imam ‘Alawi bin Sayid al Imam Muhammad bin al Imam ‘Alawi bin Imam al Kabir Sayid Abdullah bin Imam Salim bin Imam Muhammad bin Sayid Sahal bin Imam Abd Rahman Maula Dawileh bin Imam ‘Ali bin Imam ‘Alawi bin Sayidina Imam al Faqih al Muqadam bin ‘Ali Bâ Alawi.



Sementara nasab beliau dari jalur ayah:


Rasulullah Muhammad SAW

Sayidatina Fathimah az-Zahra + Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib

Imam Husein ash-Sibth

Imam Ali Zainal Abiddin

Imam Muhammad al-Baqir

Imam Ja’far Shadiq

Imam Ali al-Uraidhi

Imam Muhammad an-Naqib

Imam Isa an-Naqib ar-Rumi

Imam Ahmad Al-Muhajir

Imam Ubaidullah

Imam Alwy Ba’Alawy

Imam Muhammad

Imam Alwy

Imam Ali Khali Qasam

Imam Muhammad Shahib Marbath

Imam Ali

Imam Al-Faqih al-Muqaddam Muhammd Ba’Alawy

Imam Alwy al-Ghuyyur

Imam Ali Maula Darrak

Imam Muhammad Maulad Dawileh

Imam Alwy an-Nasiq

Al-Habib Ali

Al-Habib Alwy

Al-Habib Hasan

Al-Imam Yahya Ba’Alawy

Al-Habib Ahmad

Al-Habib Syekh

Al-Habib Muhammad

Al-Habib Thoha

Al-Habib Muhammad al-Qodhi

Al-Habib Thoha

Al-Habib Hasan

Al-Habib Thoha

Al-Habib Umar

Al-Habib Hasyim

Al-Habib Ali

Al-Habib Muhammad Luthfi


Masa Pendidikan

Pendidikan pertama Maulana Habib Luthfi diterima dari ayahanda al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Selanjutnya beliau belajar di Madrasah Salafiah. Guru-guru beliau di Madrasah itu diantaranya:




• Al Alim al ‘Alamah Sayid Ahmad bin ‘Ali bin Al Alamah al Qutb As Sayid ‘Ahmad bin Abdullah bin Thalib al Athas

• Sayid al Habib al ‘Alim Husain bin Sayid Hasyim bin Sayid Umar bin Sayid Thaha bin Yahya (paman beliau sendiri)

• Sayid al ‘Alim Abu Bakar bin Abdullah bin ‘Alawi bin Abdullah bin Muhammad al ‘Athas Bâ ‘Alawi

• Sayid ‘Al Alim Muhammad bin Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.

Beliau belajar di madrasah tersebut selama tiga tahun.




Perjalanan Ilmiah



Selanjutnya pada tahun 1959 M, beliau melanjutkan studinya ke pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal. Setelah itu melanjutkan ke Mekah, Madinah dan dinegara lainnya. Beliau menerima ilmu syari’ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama, guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi.



Dari Guru-guru tersebut beliau mendapat ijazah Khas (khusus), dan juga ‘Am (umum) dalam Da’wah dan nasyru syari’ah (menyebarkan syari’ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan beliau juga mendapat ijazah untuk membai’at.


Silsilah Thariqah dan Baiat:

Al Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya mengambil thariqah dan hirqah Muhammadiah dari para tokoh ulama. Dari guru-gurunya beliau mendapat ijazah untuk membaiat dan menjadi mursyid. Diantara guru-gurunya itu adalah:


Thariqah Naqsyabandiah Khalidiyah dan Syadziliah al ‘Aliah

Dari Al Hafidz al Muhadits al Mufasir al Musnid al Alim al Alamah Ghauts az Zaman Sayidi Syekh Muhammad Ash’ad Abd Malik bin Qutb al Kabir al Imam al Alamah Sayidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid


• Sanad Naqsyabandiayah al Khalidiyah:

Sayidi Syekh ash’ad Abd Malik dari bapaknya Sayidi Syekh Muhammad Ilyas bin Ali bi Hamid dari Quth al Kabir Sayid Salaman Zuhdi dari Qutb al Arif Sulaiman al Quraimi dari Qutb al Arif Sayid Abdullah Afandi dari Qutb al Ghauts al Jami’ al Mujadid Maulana Muhammad Khalid sampai pada Qutb al Ghauts al Jami’ Sayidi Syah Muhammad Baha’udin an Naqsyabandi al Hasni.


• Syadziliyah :

Dari Sayidi Syekh Muhammad Ash’Ad Abd Malik dari al Alim al al Alamah Ahmad an Nahrawi al Maki dari Mufti Mekah-Madinah al Kabir Sayid Shalih al Hanafi ra.


Thariqah al ‘Alawiya al ‘Idrusyiah al ‘Atha’iyah al Hadadiah dan Yahyawiyah:

• Dari al Alim al Alamah Qutb al Kabir al Habib ‘Ali bin Husain al ‘Athas.

• Afrad Zamanihi Akabir Aulia al Alamah al habib Hasan bin Qutb al Ghauts Mufti al kabir al habib al Iamam ‘Utsman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya Bâ ‘Alawi.

• Al Ustadz al kabir al Muhadits al Musnid Sayidi al Al Alamah al Habib Abdullah bin Abd Qadir bin Ahmad Bilfaqih Bâ ‘Alawi.

• Al Alim al Alamah al Arif billah al Habib Ali bin Sayid Al Qutb Al Al Alamah Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.

• Al Alim al Arif billah al Habib Hasan bin Salim al ‘Athas Singapura.

• Al Alim al Alamah al Arif billah al Habib Umar bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim Bâ ‘Alawi.



Dari guru-guru tersebut beliau mendapat ijazah menjadi mursyid, hirqah dan ijazah untuk baiat, talqin dzikir khas dan ‘Am.


Thariqah Al Qadiriyah an Naqsyabandiyah:

• Dari Al Alim al Alamah tabahur dalam Ilmu syaria’at, thariqah, hakikat dan tashawuf Sayidi al Imam ‘Ali bin Umar bin Idrus bin Zain bin Qutb al Ghauts al Habib ‘Alawi Bâfaqih Bâ ‘Alawi Negara Bali. Sayid Ali bin Umar dari Al Alim al Alamah Auhad Akabir Ulama Sayidi Syekh Ahmad Khalil bin Abd Lathif Bangkalan. ra.

Dari kedua gurunya itu, al Habib Muhammad Luthfi mendapat ijazah menjadi mursyid, hirqah, talqin dzikir dan ijazah untuk bai’at talqin.


Jami’uthuruq (semua thariqat) dengan sanad dan silsilahnya:

Al Imam al Alim al Alamah al Muhadits al Musnid al Mufasir Qutb al Haramain Syekh Muhammad al Maliki bin Imam Sayid Mufti al Haramain ‘Alawi bin Abas al Maliki al Hasni al Husaini Mekah.


Dari beliau, Maulana Habib Luthfi mendapat ijazah mursyid, hirqah, talqin dzikir, bai’at khas, dan ‘Am, kitab-kitab karangan syekh Maliki, wirid-wirid, hizib-hizib, kitab-kitab hadis dan sanadnya.


Thariqah Tijaniah:

• Al Alim al Alamah Akabir Aulia al Kiram ra’su al Muhibin Ahli bait Sayidi Sa’id bin Armiya Giren Tegal. Kiyai Sa’id menerima dari dua gurunya; pertama Syekh’Ali bin Abu Bakar Bâsalamah. Syekh Ali bin Abu Bakar Bâsalamah menerima dari Sayid ‘Alawi al Maliki. Kedua Syekh Sa’id menerima langsung dari Sayid ‘Alawi al Maliki.

Dari Syekh Sa’id bin Armiya itu Maulana Habib Luthfi mendapat ijazah, talqin dzikir, dan menjadi mursyid dan ijazah bai’at untuk khas dan ‘am.


Kegiatan-kegiatan Maulana Habib:

• Pengajian Thariqah tiap jum’at Kliwon pagi (Jami'ul Usul thariq al Aulia).

• Pengajian Ihya Ulumidin tiap Selasa malam.

• Pengajian Fath Qarib tiap Rabu pagi(husus untuk ibu-ibu)

• Pengajian Ahad pagi, pengajian thariqah husus ibu-ibu.

• Pengajian tiap bulan Ramadhan (untuk santri tingkat Aliyah).

• Da’wah ilallah berupa umum di berbagai daerah di Nusantara.

• Rangakain Maulid Kanzus (lebih dari 60 tempat) di kota Pekalongan dan daerah sekitarnya. Dan kegiatan lainnya.


Jabatan Organisasi:

• Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah.

• Ketua Umum MUI Jawa Tengah dll.

Sumber : http://www.habiblutfiyahya.net
Selengkapnya...

Al-Habib Munzir bin Fuad Almusawa

Al-Allamah wal Fahamah Sayyidi Syarif Al-Habib Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Al-musawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Alghayur bin Muhammad Faqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali’ Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqib bin Ali Al Uraidhiy bin Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein Dari Fathimah Azahra Putri Rasul SAW.

Nama beliau Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Almusawa, dilahirkan di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum’at 23 februari 1973, bertepatan 19 Muharram 1393H, setelah beliau menyelesaikan sekolah menengah atas, beliau mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bhs.Arab di LPBA Assalafy Jakarta timur, lalu memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur, kemudian beliau meneruskan untuk lebih mendalami Syari’ah ke Ma’had Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994, selama empat tahun, disana beliau mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur;an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah, Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, mahabbaturrasul saw, Ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya.

Habib Munzir Al-Musawa kembali ke Indonesia pada tahun 1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah, duduk dan bercengkerama dg mereka, memberi mereka jalan keluar dalam segala permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah Habib Munzir membuka majlis, jumlah hadirin sekitar enam orang, beliau terus berdakwah dengan meyebarkan kelembutan Allah swt, yang membuat hati pendengar sejuk, beliau tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah swt, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dll, tapi justru mewarnai semua gerak gerik kita dengan kehidupan yang Nabawiy, kalau dia ahli politik, maka ia ahli politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka dia konglomerat yang Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang Nabawiy, petani yang Nabawiy, betapa indahnya keadaan ummat apabila seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga antara golongan miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat pemerintahan terjalin persatuan dalam kenabawiyan, inilah Dakwah Nabi Muhammad saw yang hakiki, masing masing dg kesibukannya tapi hati mereka bergabung dg satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam. Majelisnya mengalami pasang surut, awal berdakwah ia memakai kendaraan umum turun naik bus, menggunakan jubah dan surban, serta membawa kitab-kitab. Tak jarang beliau mendapat cemoohan dari orang-orang sekitar. Beliau bahkan pernah tidur di emperan toko ketika mencari murid dan berdakwah. Kini majlis taklim yang diasuhnya setiap malam selasa di Masjid Al-Munawar Pancoran Jakarta Selatan, yang dulu hanya dihadiri tiga sampai enam orang, sudah berjumlah sekitar 10.000 hadirin setiap malam selasa, Habib Munzir sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar Jakarta dan sekitarnya, beliau juga membuka majelis di rumahnya setiap malam jum’at bertempat di jalan kemiri cidodol kebayoran, juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa, yaitu:

Jawa barat :

Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.

Jawa tengah :

Slawi, Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang,

Jawa timur :

Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.

Bali :

Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.

NTB

Mataram, Ampenan

Luar Negeri :

Singapura, Johor, Kualalumpur.

Buku-buku yang sering menjadi rujukan beliau di majelisnya antara lain: kitab As-syifa (Imam Fadliyat), Samailul Muhammadiyah (Imam Tirmidzi), Mukasyifatul Qulub (Imam Ghazali), Tambili Mukhdarim (Imam Sya’rani), Al-Jami’ Ash-Shahih/Shahih Bukhari (Imam Bukhari), Fathul Bari’ fi Syarah Al-Bukhari (Imam Al-Astqalani), serta kitab karangan Imam Al-Haddad dan kitab serta pelajaran yang didapat dari guru beliau Habib Umar bin Hafidh.

Nama Rasulullah SAW sengaja digunakan untuk nama Majelisnya yaitu “Majelis Rasulullah SAW”, agar apa-apa yang dicita-citakan oleh majelis taklim ini tercapai. Sebab beliau berharap, semua jamaahnya bisa meniru dan mencontoh Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai panutan hidup.

Adapun guru-guru beliau antara lain:

Habib Umar bin Hud Al-Athas (cipayung), Habib Aqil bin Ahmad Alaydarus, Habib Umar bin Abdurahman Assegaf, Habib Hud Bagir Al-Athas, di pesantren Al-Khairat beliau belajar kepada Ustadz Al-Habib Nagib bin Syeikh Abu Bakar, dan di Hadramaut beliau belajar kepada Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim (Rubath Darul Mustafa), juga sering hadir di majelisnya Al-Allamah Al-Arifbillah Al-Habib Salim Asy-Syatiri (Rubath Tarim).

Dan yang paling berpengaruh didalam membentuk kepribadian beliau adalah Guru mulia Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.

Salah satu sanad Guru beliau adalah:

Al-Habib Munzir bin fuad Al-Musawa berguru kepada Guru Mulia Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Musnid Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu Bakar bin Salim,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdullah Assyatiri,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (simtuddurar),

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdurrahman Al-Masyhur (shohibulfatawa),

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdullah bin Husen bin Thohir,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Umar bin Seggaf Assegaf,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Hamid bin Umar Ba’alawiy,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Habib Al-Hafizh Ahmad bin Zein Al-Habsyi,

Dan beliau berguru kepada Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad (shohiburratib),

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Husein bin Abubakar bin Salim,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Abubakar bin Salim (fakhrulwujud),

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin,

Dan beliau berguru kepada Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdurrahman bin Ali (Ainulmukasyifiin),

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Ali bin Abubakar (assakran),

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdurrahman Assegaf,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Muhammad Mauladdawilah,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Ali bin Alwi Al-ghayur,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Hafizh Al-Imam faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawiy,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali bin Muhammad Shahib Marbath,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad Shahib Marbath bin Ali,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali Khali’ Qasam bin Alwi,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Alwi bin Muhammad,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad bin Alwi,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Alwi bin Ubaidillah,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa Arrumiy,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqib,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad Annaqib bin Ali Al-Uraidhiy,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali Al-Uraidhiy bin Ja’far Asshadiq,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ja’far Asshadiq bin Muhammad Al-Baqir,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Allamah Al-Imam Ali Zainal Abidin Assajjad,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Imam Husein ra,

Dan beliau berguru kepada ayahnya Al-Imam Ali bin Abi Thalib ra,

Dan beliau berguru kepada Semulia-mulia Guru, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW, maka sebaik-baik bimbingan guru adalah bimbingan Rasulullah SAW.

Sanad guru beliau sampai kepada Rasulullah SAW, begitu pula nasabnya. Demikian biografi singkat ini dibuat mohon maaf apabila ada kesalahan.

http://assajjad.wordpress.com/2009/03/05/biografi-habib-munzir-al-musawa/#comment-576

Selengkapnya...

 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top